Selasa, 04 Maret 2008

Cerita Pendek hari ini.,

Ehm.., mungkin sekarang kamu sedang membacanya bersama sedikit otakmu yang tersisa dari beban tugas akhir yang belum terpecahkan algoritmanya untuk rumus dengan symbol-simbol aneh nan unik, Ehem.., tapi keunikannya pun tak pernah membantu sedikitpun untuk sekedar kamu menertawakannya, atao sedikit senyumpun tak pernah kamu haturkan untuk symbol aneh itu yang pastinya akan mengantarkanmu menuju gelar dan masa depan kamu, kelak.

Panas masih begitu terik dan menyengat untuk ukuran mendung dimusin hujan, pengap pun terasa semakin menyiksa menyisakan titik-titik keringat yang tidak kunjung henti, entah berapa kali gumanan bernada umpatan sengaja ataupun tidak mengalir pelan seiring detik jam yang berjalan lambat didinding abu-abu fakultas.

Birokrasi aneh di sebuah lingkungan akademik baru gedhe tapi isinya sudah sok laiknya tak ada cacat dan paling sempurna, sebuah birokrasi mbulet turunan nenek moyang yang tetep saja dilakukan oleh manusia-manusia yang sengaja atau tidak telah mendewakan computer tapi tetap saja berotak bebal dan sok perfect. Maafkan mereka ibu pertiwi, maafkan kami juga yang akhirnya hanya bisa pasrah oleh taring mereka.

Mungkin kali ini dan seterusnya kamu bakal tertawa atau setidaknya masih ada harapan untuk sekedar kamu tersenyum. Sebuah harapan yang tulus dari hati yang begitu sering lupa akan karunia tuhan, begitu sering alpha untuk sekedar bersyukur pada kemurahanNYA.

Wiuh…, panas hari ini masih menyengat dan karena birokrasi aneh itu pun akhirnya membuat kamu, aku, kita, dia dan mereka menunggu dengan sedikit amarah, sedikit sebal, tapi masih ada sedikit keceriaan. Manis. Tawa yang begitu riang, begitu lepas meskipun kita semua tahu betapa memuakkan birokrasi nenek moyang ini, dan kita juga ngerti kita tidak akan lepas dari birokrasi memuakkan itu sebelum kita benar-benar terlepas dari fakultas ini, tapi setidaknya masih ada tawa diantara kita sebuah keceriaan yang mungkin akan begitu sulit untuk kita lupakan, begitu sulit untuk kita lepas dari kenangan terindah kita.

Dan cerita belum usai, penderitaan belum tuntas untuk hari ini panas pun masih dengan setianya memberi pencerahan pada manusia untuk sekedar berfikir akan kebesaran tuhan. Emhh…, ditengah terik ketika ban bocor dan perut keroncongan kamu berceloteh menutupi kelelahan yang tersirat di wajah kamu, kadang tertawa, kadang tersenyum. Setidaknya panas hari ini pun punya masih terkalahkan dengan keceriaan kamu meskipun, kamu capek dan sedikit tersiksa hari ini. Sorry…

Selasa, 04.04.08

Tidak ada komentar: