Jumat, 29 Februari 2008

da Dan.cOek's

Sejenak aku berharap akan keadilan

Keputusasaan akan rasa aman,

Adil, dan nyaman …

Di negri sendiri

Diatas bangkai aku berjalan

Mengitari seperempat negri yang haus akan darah

Darah darah pebangsat yang terus menebarkan bau-bau bangkai

Diantara telapak kaki penuh nanah.

Aku rindu akan semerbak kemboja, melati, atau kembang tujuh rupa?

Yang tergunting kejamnya materi penuh ambisi.

Terkapar diantara relung religi yang DIPERTANYAKAN?

Diterkam kungkungan moral yang diPERDEBATKAN

Di kukus oleh rasa Munafik yang SOMBONG .

Aku rindu akan sentuhan panas birahi kotaku yang Sejuk

Terkotori oleh limbah komersialisme hambar dari neraka birokrat

Tercabik oleh cakar-cakar tender kaum picik materiil

Terkotori mulut-mulut sampah tersumpal nanah

Terbias dengan debat akan Kebobrokan kemaluan yang tak ka n pernah padam

Terkapar dengan luka sayatan lidah dupa pentung usir lalat ijo yang wangi.

Aku bosan akan ijo royo-royo yang takpernah kunikmati

Aku bosan akan negriku yang adil tapi tak pernah kurasakan

Aku muak dengan religi yang arif penuh kemunafikan

Aku bosan semerbak wangi kemboja yang dulu pernah hidup diantara kaum MATI.

Negriku terbelah,

Oleh haram jadah mancuk mowo jaran

Terpukul pahitnya rasa indah mowo ijo royo-royo

Terpanggang oleh getir manis gemah ripah loh jinawi

Terjajah oleh negri sendiri.

Tidak ada komentar: